Postingan

Saya belanda, Bukan Pancasila

Gambar
Foto Suji Dewantara Indonesia hanya sukses mengibarkan bendera, belum sukses melepas cengkraman belanda Berdasarkan perkembangan sejarah sistem hukum diindonesia, masyarakat kepulauan nusantara ini pada awalnya menata kehidupan dengan menggunakan sarana hukum adat murni. Dalam catatan sejarah, baru pada abat ke-7 terjadi perubahan terhadap tatanan sistem kelembagaan hukum adat yang dipengaruhi oleh masuknya agama hindu, yang berlansung sampai abad ke-14. Kemudian terjadi lagi perubahan setelah agama Islam masuk ke Indonesia.             Sebelum para penjajah masuk ke Indonesia, masyarakat nusantara sudah mempunyai hukum sebagai sebuah peraturan. Sebagai mana dikatakan Cornilis van vollenhemoven, bahwa pertama kali armada dagang belanda datang kebumi Indonesia, dimana secara ketatanegaraan Indonesia bukanlah suatu negara yang liar dan kosong (woes en leding), tetapi telah terdapat susunan masyarakat, dan pemerintahan dalam susunan suku, desa,republik, dan kerajaan. B

SURAT TERBUKA UNTUK REKTOR UINSA DARI POJOK KAMAR

Assalamualikum Wr. Wb Teruntuk Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya bapak Prof. Dr. Abd. A'la. M.Ag. Bismillahirrohmanirrohim, Atas nama mahasiswa UINSA yang tidak dipenuhi haknya.  Kami ingin menyampaikan apa yang ada dalam benak kami selama ini dan apa yang menjadi keluh kesah kami selama ini. Bapak rektorku yang terhormat, Sudah tiga bulan ini kami bolak balik ke gedung  anda untuk sekedar minta hak kami sebagai mahasiswa, kami tidak banyak meminta apalagi mengiba. Kami hanya memohon penuhilah hak kami sebagai mahasiswa. Bapak rektorku yang terhormat, apakah anda pernah memperhatikan atau bahkan menanyakan keadaan dan nasib mahasiswamu selama ini seperti apa? Sedikit saja pak rektor, apakah anda pernah melihat dan memperhatikan mahasiswamu yang tinggal di pinggir pinggir teras gedung fakultas karena tidak mempunyai tempat untuk organisasinya?, Kalau musim hujan mereka terkana air karena tinggal dipinggir selogan, kalau musim panas mareka kepanasan karena tinggal ditempat tanpa

Pemilu Raya UINSA Dituding Mengotori Nilai Demokrasi

Gambar
Aksi demonstrasi Mahasiswa UINSA KajiansuryaNews - Pesta Demokrasi yang dikemas dengan Pemilu Raya Mahasiswa UINSA tadi siang (20/04) sekitar pukl 12 Wib, dinilai tidak Demokratis oleh sebagian Mahasiswa, akibatnya ada sebagian kelompok Mahasiswa yang tidak terima melakukan aksi demonstrasi dan menggeruduk TPS (Tempat Pemungutan Suara) saat Pemilu raya Mahasiswa UINSA berlangsung di Seport Centre. Dalam aksi demonstrasi itu, Peserta aksi menuntut pihak Komisi Pemilu Raya Mahasiswa (KOPURWA) untuk bersikap jujur dan netral. selain itu, mereka juga menuntut agar pendaftaran calon Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UINSA dibuka kembali. Pasalnya informasi dari pihak Kopurwa terlalu mendadak. Memang, Pemilu Raya tahun ini menurut Arif Romadhoni Mahasiswa angkatan 2016 terkesan aneh. menurut dia Pemilu Raya tahun ini tidak ada nilai-nilai demokrasinya sama sekali, sebab semua Mahasiswa yang berhak memilih dan dipilih pada Pemilu Raya seolah tidak punya hak. "Buktinya

KOPURWA UINSA dinilai Seperti Begal, Kerjaannya Menjegal

Gambar
KajiansuryaNews - Pergantian Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA U). Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) surabaya, yang dikemas dengan Pemilu Raya terkesan sangat lucu, pasalnya banyak mahasiswa yang tidak tau bahwa, Hari Kamis tanggal 20 April 2017 UINSA akan melaksanakan pesta demokrasi tingkat mahasiswa, yang akan dilaksanakan di Ruang Lobi Gedung Twin Tower UINSA pukul 8:00 - 12;00 Wib. Menurut salah satu mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Hukum yang tergabung dalam Aliansi Mahsiswa 2016, pemilihan saat ini dilakukan secara sepihak, karena sejauh ini masih belum ada informasi apalagi sosialisasi terkait pemilihan yang akan digelar bsok kamis ini. "Bahkan sejauh ini saya masih belum tau nama dan rupa dari para calon yang maju dalam kontestasi politik saat ini" ungkapnya saat ditemui di Warkop Tarzan Coffe (19/04/17) Lebih lanjut Nawir mengatakan bahwa pemilihan seharusnya disosialisakan bukan disembunyikan, karena menurut dia, ini adalah ranah

Mahasiswa Angkatan 2016 Mendeklarasikan Golput Pada PEMILU RAYA Tahun Ini

Gambar
KajiansuryaNews - Mahasiswa angkatan 2016 mengambil sikap mengenai pemilu raya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), mereka berkomitmen akan golput pada pemilihan tahun ini. Sebgai langkah taktisnya mereka melakukan rapat konsolidasi dengan seluruh perwakilan dari tiap Fakultas Selasa (18/04/17) di warkop depan Giant. Pada rapat itu, mereka memberikan penilaian bahwa pemilihan saat ini, penuh dengan taktis politis. Sehingga ghozali sebagai koordinator angkatan 16 tetap akan berkomitmen untuk menggiring teman-teman angkatan 16 supaya golput, " pemilihan saat ini menurut saya kurang logis, sebab semuanya dilakukan begitu singkat dan tidak jelas" lanjut ghozali. Menurut Shohib, koordinator angkatan 16 fakultas Febi, semunya sudah kompak untuk golput. "Teman-teman Febi sudah kompak mas untuk golput pada pemilihan ini, karena beberapa pertimbangan mendasar" jelasnya. Komentar pedas juga dilontarkan oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, bahwa pem

UINSA dan Peraktek Budaya Bisu

Gambar
           UINSA dan Praktik Budaya Bisu B erbicara Universitas Negeri Sunan ampel Surabaya (UINSA), bukan lagi berbicara persoalan tempat ngopi dimana yang enak dan dan wi-Fi yang cepat, akan tetapi banayak persoalan serius yang antri untuk segera diselesaikan. Diantara persoalan yang masih empuk untuk dibicarakan hari ini adalah praktek budaya bisu terhadap Mahasiswa. Dalam salah satu terminologi bahasa Indonesia, bisu adalah salah satu penyakit   fisik.   Efeknya Membuat kita menjadi diam. Menahan kita untuk berargumentasi. Mengkerangkeng mulut kita untuk berucap.   Kurang lebih seperti   itulah gambarannya. Namun di sini kita tak membicarakan bisu dalam pengertian tersebut. Yang kita perbincangkan ialah bisu dalam pengertian penyakit sosial. yakni kebisuan yang mana Manusia yang terinjeksi akan bersikap diam terhadap masalah sosial. Acuh tak acuh pada tatanan sosial yang timpang. Tak mau bertanya dan protes terhadap penindasan yang ada. Sikap seperti itu sangat berba