KOPURWA UINSA dinilai Seperti Begal, Kerjaannya Menjegal
KajiansuryaNews - Pergantian Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA U). Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) surabaya, yang dikemas dengan Pemilu Raya terkesan sangat lucu, pasalnya banyak mahasiswa yang tidak tau bahwa, Hari Kamis tanggal 20 April 2017 UINSA akan melaksanakan pesta demokrasi tingkat mahasiswa, yang akan dilaksanakan di Ruang Lobi Gedung Twin Tower UINSA pukul 8:00 - 12;00 Wib.
Menurut salah satu mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Hukum yang tergabung dalam Aliansi Mahsiswa 2016, pemilihan saat ini dilakukan secara sepihak, karena sejauh ini masih belum ada informasi apalagi sosialisasi terkait pemilihan yang akan digelar bsok kamis ini. "Bahkan sejauh ini saya masih belum tau nama dan rupa dari para calon yang maju dalam kontestasi politik saat ini" ungkapnya saat ditemui di Warkop Tarzan Coffe (19/04/17)
Lebih lanjut Nawir mengatakan bahwa pemilihan seharusnya disosialisakan bukan disembunyikan, karena menurut dia, ini adalah ranah demokrasi yang setiap mahasiswa berhak dipilih dan memilih. "Jadi hal ini tidak mungkin terjadi, kalau bukan karena pihak Kopurwa berat sebelah, dalam artian berpihak pada salah satunya" lanjut Nawir.
Akibat Kurangnya sosialisasi dan mendadaknya Tim Komisi Pemilu Raya Mahasiswa (KOPURWA) UINSA dalam menginformasikan PEMILU RAYA membuat mahasiswa yang mau mencalonkan diri maju di pemilu raya UINSA tahun ini gagal. Pasalnya informasi Pemilu Raya tersebut ditempelkan sangat mendadak yaitu hari senin pagi (17/4), sedangkan pendafatarnnya juga pada hari itu, dengan nominasi waktu 5 jam terhitung dari pukul 08:00 Wib sampai jam 12;00 Wib.
Faqih dari Partai PAREM (Partai Revormasi Mahasiswa) menilai KOPURWA sangat tidak bijak karena masih ada keberpihakan kepada salah satu calon, padahal KOPURWA harus netral dan tidak boleh berpihak. "kopurwa sangat berpihak kepada partai satunya hingga kami di jegal". Ungkapnya.
Faqih menambahkan bahwasanya Kopurwa sekarang bukan hanya tidak bijak tapi juga tidak jelas. karena kantornya juga belum jelas dan aturan-aturan yang dibuatnya sangat tidak masuk akal. "Hingga saat ini KAPURWA belum bisa ditemui, meski dihubungi berkali-kali lewat telfon tidak diangkat. Informasi terakhir menurutnya KOPURWA nya sekarang masih ada di Sumenep Madura", Ujarnya saat di temui di kantornya.
Reporter : Arjuna
Menurut salah satu mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Hukum yang tergabung dalam Aliansi Mahsiswa 2016, pemilihan saat ini dilakukan secara sepihak, karena sejauh ini masih belum ada informasi apalagi sosialisasi terkait pemilihan yang akan digelar bsok kamis ini. "Bahkan sejauh ini saya masih belum tau nama dan rupa dari para calon yang maju dalam kontestasi politik saat ini" ungkapnya saat ditemui di Warkop Tarzan Coffe (19/04/17)
Lebih lanjut Nawir mengatakan bahwa pemilihan seharusnya disosialisakan bukan disembunyikan, karena menurut dia, ini adalah ranah demokrasi yang setiap mahasiswa berhak dipilih dan memilih. "Jadi hal ini tidak mungkin terjadi, kalau bukan karena pihak Kopurwa berat sebelah, dalam artian berpihak pada salah satunya" lanjut Nawir.
Akibat Kurangnya sosialisasi dan mendadaknya Tim Komisi Pemilu Raya Mahasiswa (KOPURWA) UINSA dalam menginformasikan PEMILU RAYA membuat mahasiswa yang mau mencalonkan diri maju di pemilu raya UINSA tahun ini gagal. Pasalnya informasi Pemilu Raya tersebut ditempelkan sangat mendadak yaitu hari senin pagi (17/4), sedangkan pendafatarnnya juga pada hari itu, dengan nominasi waktu 5 jam terhitung dari pukul 08:00 Wib sampai jam 12;00 Wib.
Faqih dari Partai PAREM (Partai Revormasi Mahasiswa) menilai KOPURWA sangat tidak bijak karena masih ada keberpihakan kepada salah satu calon, padahal KOPURWA harus netral dan tidak boleh berpihak. "kopurwa sangat berpihak kepada partai satunya hingga kami di jegal". Ungkapnya.
Faqih menambahkan bahwasanya Kopurwa sekarang bukan hanya tidak bijak tapi juga tidak jelas. karena kantornya juga belum jelas dan aturan-aturan yang dibuatnya sangat tidak masuk akal. "Hingga saat ini KAPURWA belum bisa ditemui, meski dihubungi berkali-kali lewat telfon tidak diangkat. Informasi terakhir menurutnya KOPURWA nya sekarang masih ada di Sumenep Madura", Ujarnya saat di temui di kantornya.
Reporter : Arjuna
Komentar
Posting Komentar